MLM

Mengapa MLM (Multi Level Marketing) ?

Banyak yang negatif terhadap MLM (Multi Level Marketing), sebaliknya Money Game malah semakin marak !

Berikut adalah kutifan dari: MUI (Majlis Ulama Indonesia)
Dari ratusan perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang ada di Indonesia hampir mayoritas tak terjamin kehalalannya, baik dari sisi produk maupun sistemnya. Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencatat dari sekian kurang lebih 650 MLM yang pernah ada di Indonesia hanya 5 MLM yang sudah mengantongi status MLM syariah dari DSN MUI. “Selebihnya tidak dijamin kehalalannya dari sisi produknya, sistemnya, pembagian bonusnya dan lain-lain,” kata Anggota DSN MUI Mohamad Hidayat di gedung MUI, Jakarta, Senin (21/6). Hidayat menjelaskan ada katagori MLM yang berada di Indonesia yaitu yang sudah berbasis syariah dan konvensional. Khusus untuk konvensional yang sudah diverifikasi atau menjadi anggota Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (APPLI) hanya ada 65 perusahaan. Ia menjelaskan saat ini banyak MLM yang bermunculan dan tak jelas legalitas perizinannya apalagi dari sisi aspek syariah. MLM-MLM semacam itu, lanjut Hidayat; cenderung seperti money game yang hanya muncul lalu dua tahun kemudian menghilang. MUI sendiri telah mengeluarkan fatwa Nomor 75 tahun 2009 mengenai pedoman penjualan langsung berjenjang (syariah). Pada fatwa itu setidaknya ada 12 prinsip yang tak boleh dilanggar oleh pelaku usaha MLM.
Beberapa prinsip itu antara lain; transaksi harus ada objeknya, kualitas barang harus bagus setidaknya halal, harus mengusung keadilan, transaksi tak mengandung riba, komisi perusahaan harus diberikan berdasarkan prestasi, bonus diberikan kepada yang melakukan transaksi, tak boleh ada bonus yang pasif, tidak boleh ada iming-iming berlebihan, tak boleh ada eksploitasi bonus, mitra usaha wajib membina mitra di bawahnya, tidak ada mengarah money game.

SEKILAS TENTANG BISNIS MLM
MLM merupakan bisnis yang menawarkan kesempatan yang lebih baik kepada banyak orang untuk menda patkan penghasilan yang lebih unggul, dibandingkan dengan bisnis lain maupun pekerjaan lain. Pola bisnisnya menggunakan sistem jaringan berjenjang. Seseorang yang bergabung dengan sebuah perusahaan MLM, adalah sebagai Mitra Usaha, bukan sebagai karyawan perusahaan MLM tersebut.
Hubungan kemitraan ini berdasar atas dasar prinsip win–win solution dan menciptakan suatu hubungan hak dan kewajiban antara perusahaan dan mitranya. Perusahaan bertanggung jawab menyediakan produk yang berkualitas untuk didistribusikan, Mitranya bertugas mendistribusikan produk perusahaan. Dari produk yang didistribusikan tersebut, mitra akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga yang didapat dari pendistribusian produk tersebut.
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Bahwa yang membedakan Perusahaan Konvensional dengan Perusahaan MLM, terletak dari cara atau sistem pemasaran produk saja. Perusahaan Konvensional caranya lewat IKLAN, sedangkan Perusahaan MLM caranya lewat Kerja Jejaring (Net Working).
Perusahaan MLM membuat mitranya untuk mensponsori anggota/downline dengan imbalan tertentu secara berjenjang. Orang yang mendapatkan banyak downline dan selalu membeli barang akan mendapat keuntungan yang lebih besar daripada anggota/member yang hanya membeli/belanja produk saja tanpa mensponsori downline. Dengan mendapatkan banyak downline yang terdaftar, hasil pensponsorannya serta menduplikasikan kemampuan mensponsori kepada para downline-nya, maka dipastikan orang itu akan sukses di bisnis MLM, yang akan mendapatkan berbagai insentif, bonus, dan sebagainya.

KEUNTUNGAN BISNIS MLM
1. Modal Bisnis yang relatif kecil,
2. Risiko kecil,
3. Potensi penghasilan diatas rata-rata,
4. Bisa dijalankan sebagai usaha sampingan, dsb.

MEMILIH BISNIS MLM
Sangatlah penting dalam memilih bisnis MLM yang akan diikuti. Agar tidak salah memilih dan melangkah dalam bisnis MLM, sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut :
1. Pilih Perusahaan MLM yang sudah gabung dengan APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan dan mendapat sertifikasi.
2. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawar kan barang dan jasa yang seragam, tetapi pilihlah MLM yang memiliki aneka ragam barang dan jasa untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.
3. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik-teknik, serta pertemuan/pelatihan yang bisa dihadiri.
4. Untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat Apakah sistem bisnis perusahaan tersebut diterima secara nasional ?. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan Visi-Misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.
Mudah-mudahan penjelasan di atas dapat dijadikan acuan bagi Anda yang berminat untuk menjadikan bisnis MLM sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Kunci kesuksesan bisnis MLM adalah Sikap yang konsisten, karena bisnis MLM dibangun dengan jaringan, maka jaringan itu hanya akan terba ngun jika terus menerus dibentuk.
Demikian tulisan singkat dan sederhana tentang MLM, semoga bermanfaat.

SALAM SUKSES LUARBIASA !

Jika ada orang atau perusahaan MLM yang menawarkan janji manis; hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya tinggalkan saja !.

by Julia Agus